Jumat, 13 Maret 2015

JOB SHEET PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR

Penuntun Belajar


 PROGRAM STUDI             : Kebidanan
MATA KULIAH                  : ASKEB NEONATUS BAYI DAN BALITA
JOB / KEGIATAN               : Pemeriksaan Bayi Baru Lahir
WAKTU                                : 30 Menit
DOSEN                                  : Maicy Vidini Rinky
                              
OBJEKTIF PERILAKU SISWA
1.      Setelah mengikuti kegiatan di lahan praktek mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan Bayi Baru Lahir dengan baik sesuai dengan daftar tilik.
2.      Setelah mengikuti kegiatan di lahan prekatek mahasiswa mampu menerapkan kegiatan pemeriksaan pada Bayi Baru Lahir.

PETUNJUK
1.      Pemeriksaan Bayi Baru Lahir dilakukan oleh mahasiswa secara individu
2.      Baca dan pelajari job sheet yang tersedia
3.      Ikutilah petunjuk instruktur
4.      Tanyakan pada instruktur jika ada hal-hal yang kurang di mengerti
5.      Bekerja dengan hati-hati
                        
KESELAMATAN KERJA
1.      Laksanakan tindakan sesuai dengan SOP
2.      Perhatikan keadaan umum klien
3.      Jaga privasi klien, sehingga klien benar-benar merasa nyaman
4.      Letakkan semua peralatan pada tempat yang mudah dijangkau
5.      Setiap langkah dikerjakan secara sistematis
6.      Menggunakan prinsip kewaspadaan universal / baku

DASAR TEORI
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37-42 minggu dan berat badannya 2.500-4.000 gram. (Dewi Lia, 2010)
Pemeriksaan Bayi Baru Lahir merupakan salah satu hal yang harus dikerjakan dalam rangkaian pengumpulan data dasar (pengkajian data) pada bayi baru lahir sebagai dasar dalam menentukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir. Dalam melakukan pemeriksaan ini sebaiknya bayi dalam keadaan telanjang di bawah lampu terang, sehingga bayi tidak mudah kehilangan panas.
Tujuan pemeriksaan fisik secara umum pada bayi adalah menilai keadaan umum bayi, menentukan status adaptasi atau penyesuaian kehidupan intrauteri ke dalam kehidupan ekstrauteri, dan mencari adanya kelainan / ketidaknormalan pada bayi baru lahir.

PERALATAN DAN BAHAN
1.      Metlin
2.      Timbangan bayi dan alasnya
3.      Stetoskop
4.      Handscoone 1 pasang
5.      Pakaian bayi, popok dan kain bedong
6.      Kapas mata
7.      Bengkok
8.      Senter / Pen Light
9.      Larutan klorin
10.  Buku catatan dan alat tulis




Prosedur Pelaksanaan

No
LANGKAH KERJA
KEY POINT
1
a.    Persiapan ruangan
Pintu dan jendela tertutup, tempat pemeriksaan yang hangat dan bersih, pastikan penerangan yang cukup

2
a.    Mahasiswa memperkenalkan identitas diri pada klien
b.    Jelaskan tindakan yang akan dilakukan sampai klien mengerti dan menyetujui tindakan yang akan dilakukan kepada bayi nya
c.    Lakukan informed consent kepada orang tua

3
a.    Persiapan alat
Siapkan alat, bahan dan perlengkapan untuk melakukan pemeriksaan BBL


4
a.    Biasakan mencuci tangan sebelum tindakan dibawah air mengalir dengan menerapkan prinsip enam langkah mencuci tangan

5
a.    Gunakan handscoon





6
a. Pemeriksaan Kepala BBL, dengan cara :
-          Lihat ubun-ubun, sutura, molase, caput succedaneum, dan cephal haematoma
-          Membaringkan bayi diatas meja
-          Mengukur dengan metlin mulai mento kearah oksipitalis kemudian kembali kearah mento
-          Mengukur dengan metlin mulai fronto kearah oksipitalis kembali kearah fronto
-          Mengukur dengan metlin mulai dari bregmatika (ubun-ubun besar) kearah suboksipitalis kemudian kembali kearah bregmatika
-          Membaca angka pada metlin
-          Menulis hasil dalam buku catatan

7
a. Pemeriksaan Wajah BBL, dengan cara :
-          Lihat simetris / tidak (kelainan wajah yang khas Sindrom Down)

8
a. Pemeriksaan Mata BBL, dengan cara :
-          Periksa jumlah, posisi / letak mata
-          Bersihkan mata menggunakan kapas mata dari dalam ke luar
-          Periksa ada strabismus / tidak

9
a. Pemeriksaan Hidung dan Mulut BBL, dengan cara :
-          Periksa ada pernafasan cuping hidung / tidak
-          Periksa ada sumbing / tidak
-          Lihat refleks menelan (bayi saat menyusui), refleks rooting, dan refleks sucking


10
a. Pemeriksaan Telinga BBL, dengan cara :
-          Periksa jumlah, bentuk dan posisi telinga
-          Daun telinga harus berbentuk sempurna dengan lengkungan yang jelas di bagian atas

11
a. Pemeriksaan Leher BBL, dengan cara :
-          Lihat ada pembengkakan / tidak, ada benjolan / tidak, dan refleks tonick neck (angkat kedua tangan bayi, kepala bayi ikut mengangkat)


12
a. Pemeriksaan Dada BBL, dengan cara :
-          Lihat dan perhatikan bentuk dada, putting susu, bunyi nafas, dan bunyi jantung
-          Mengukur lingkar dada dengan metlin (dari daerah dada ke punggung kembali ke dada melalui kedua putting susu)
-          Membaca angka dengan metlin
-          Menulis hasil dalam buku catatan

13
a. Pemeriksaan Bahu, Lengan dan Tangan BBL, dengan cara :
-          Gerakan bahu, lengan dan tangan bayi
-          Kedua lengan harus sama panjang (luruskan kedua lengan bayi ke bawah)
-          Kedua lengan harus bebas bergerak, jika gerakan kurang kemungkinan adanya fraktur
-          Lihat jumlah jar

14
a. Pemeriksaan Sistem Syaraf BBL, dengan cara :
-          Lihat refleks moro (pemeriksa bertepuk tangan)

15
a. Pemeriksaan Perut BBL, dengan cara :
-          Lihat bentuk, penonjolan sekitar tali pusat, perdarahan tali pusat, jumlah pembuluh darah pada tali pusat (1 vena dan 2 arteri), ada benjolan / kelainan congenital omfalokel tidak

16
a. Pemeriksaan Jenis Kelamin BBL, dengan cara :
-          Pada laki-laki, lihat dan perhatikan : testis berada dalam skrotum, penis berlubang dan lubang ini terletak di ujung penis, ada / tidak kelainan congenital (hipospadia, epispadia, dan fimosis)
-          Pada perempuan, lihat dan perhatikan : vagina berlubang, uretra berlubang, dan labia mayor menutupi labia minor

17
a. Pemeriksaan Tungkai dan Kaki BBL, dengan cara :
-          Lihat dan perhatikan gerakan, bentuk, jumlah jari, refleks babinsky dan plantar (memberi rangsangan pada telapak kaki), refleks walking / stepping (bayi di berdirikan)

18
a. Pemeriksaan Punggung BBL, dengan cara :
-          Lihat pembengkakan / ada cekungan tidak, ada spina bifida tidak, ada atresia ani tidak (ada mekonium tidak)


19
a. Pemeriksaan Kulit BBL, dengan cara :
-          Lihat verniks (tidak perlu dibersihkan untuk menjaga kehangatan tubuh bayi), warna kulit, ada pembengkakan dan bercak-bercak hitam tidak, tanda-tanda lahir





20
a. Pemeriksaan Panjang Badan BBL, dengan cara :
-          Baringkan bayi dengan posisi miring lutut lurus, pengukur diletakkan merapat pada kepala dan badan, ukur dari puncak kepala sampai tumit kaki
-          Membaca angka pada metlin
-          Mengangkat bayi dari metlin
-          Menulis hasil dalam buku catatan

21
a. Pemeriksaan Berat Badan BBL, dengan cara :
-          Timbangan bayi disiapkan bentangkan alas diatas timbangan, kontrol jarum timbangan berada di angka nol, letakkan bayi diatas timbangan dalam keadaan terbungkus
-          Membaca skala jarum timbangan menunjukkan hasil timbangan
-          Mengangkat bayi dari timbangan dan memakaikan pakaian bayi
-          Menimbang alas dan kain yang membungkus bayi
-          Menulis hasil berat badan dalam buku catatan

22
a. Membereskan alat-alat dan bahan




23
a. Melepaskan handscoone dan mencuci tangan kembali



24
a. Memberikan bayi baru lahir pada orang tua dan memberitahukan hasil pemeriksaannya


                                     
PENERAPAN
Mahasiswa mampu mempraktekan pemeriksaan Bayi Baru Lahir dibawah bimbingan dosen.

EVALUASI
1.      Mahasiswa dapat melakukan persiapan dengan baik
2.      Mahasiswa dapat melakukan langkah-langkah pemeriksaan Bayi Baru Lahir secara individu

3.      Mahasiswa dinilai oleh pembimbing dalam melakukan pemeriksaan Bayi Baru Lahir langkah demi langkah dengan berpedoman dengan daftar tilik

2 komentar: