SATUAN
ACARA PEMBELAJARAN
PRAKTIK
KLINIK
Mata Kuliah : Praktek Klinik Kependidikan (PKK)
Kode
Mata Kuliah : BD. 301
Beban
Studi : 6 SKS
Pertemuan : II (Kedua)
Tanggal/Waktu : 09 Februari 2015/60 menit
Tempat Praktek : BPM Bidan Hj.Ponirah S.ST Keb.
Pembimbing : Maicy Vidini Rinky
|
A. Tujuan Pembelajaran Praktek Klinik
1.
Tujuan
Umum
Setelah melakukan pembelajaran ini,
mahasiswa diharapkan dapat memberikan penyuluhan tentang Bayi Baru Lahir
2.
Tujuan
Khusus
Setelah mengikuti pembelajaran
tentang Bayi Baru Lahir diharapkan mahasiswa mampu :
a. Menjelaskan
tentang pengertian Bayi Baru Lahir
b. Menjelaskan
tentang ciri-ciri Bayi Baru Lahir normal
c. Mengevaluasi
tentang penilaian Bayi Baru Lahir
d. Menjelaskan
tentang tahapan Bayi Baru Lahir
e. Mengdemonstrasikan
tentang asuhan kebidanan pada Bayi Baru Lahir normal
f. Menjelaskan tentang tanda-tanda
bahaya pada Bayi Baru Lahir
g. Menjelaskan
tentang tanda-tanda bayi sakit
h. Mengdemonstrasikan tentang periode kunjungan
neonatus
i.
Menjelaskan
tentang perubahan fisiologis pada Bayi Baru Lahir
B. Pokok Bahasan :
Bayi Baru Lahir
C. Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian
Bayi Baru Lahir
2. Ciri-ciri Bayi Baru Lahir Normal
3. Penilaian
Bayi Baru Lahir
4. Tahapan
Bayi Baru Lahir
5. Asuhan
kebidanan pada Bayi Baru Lahir normal
6. Tanda-tanda bahaya pada Bayi Baru
Lahir
7. Tanda-tanda
bayi sakit
8. Periode kunjungan neonatus
9. Perubahan fisiologis pada Bayi Baru
Lahir
D. Kegiatan Pembelajaran Praktek
Klinik
Tahap
|
Waktu
|
Kegiatan
|
Metode
|
Media
|
|
Pembimbing
|
Mahasiswa
|
||||
Pre-Conference
|
5 menit
|
a. Mengucapkan
salam
b. Menjelaskan
tujuan pembelajaran
c. Melakukan
apersepsi berkaitan dengan materi Bayi Baru lahir
d. Memberikan
penguatan
|
a. Menjawab
salam
b. Memperhatikan
c. Memperhatikan
d. Memperhatikan
|
Ceramah
|
Lisan
|
Kegiatan
|
40 menit
|
a. Menjelaskan
tentang pengertian Bayi Baru Lahir
b. Menanyakan
kepada mahasiswa tentang pengertian Bayi Baru Lahir
c. Memberikan
penguatan kepada mahasiswa yang telah menjawab pertanyaan
d. Mengklarifi-kasi
jawaban mahasiswa
e. Menjelaskan
tentang ciri-ciri
Bayi Baru Lahir normal
f. Menanyakan
kepada mahasiswa tentang ciri-ciri Bayi Baru Lahir normal
g. Memberikan
penguatan kepada mahasiswa yang telah menjawab pertanyaan
h. Mengklarifi-kasi
jawaban mahasiswa
i. Mengevaluasi
tentang penilaian Bayi Baru Lahir
j. Menjelaskan
tentang tahapan Bayi Baru Lahir
k. Menanyakan
kepada mahasiswa tentang tahapan Bayi Baru Lahir
l. Memberikan
penguatan kepada mahasiswa yang telah menjawab pertanyaan
m. Mengklarifi-kasi
jawaban mahasiswa
n. Mengdemonstrasikan
tentang asuhan kebidanan pada Bayi Baru Lahir normal
o. Menjelaskan tentang tanda-tanda
bahaya pada Bayi Baru Lahir
p. Menanyakan
kepada mahasiswa tentang tanda-tanda bahaya pada Bayi Baru Lahir
q. Memberikan
penguatan kepada mahasiswa yang telah menjawab pertanyaan
r. Mengklarifi-kasi
jawaban mahasiswa
s. Menjelaskan
tentang tanda-tanda bayi sakit
t. Menanyakan
kepada mahasiswa tentang tanda-tanda-tanda bayi sakit
u. Memberikan
penguatan kepada mahasiswa yang telah menjawab pertanyaan
v. Mengklarifi-kasi
jawaban mahasiswa
w. Mengdemonstrasikan tentang periode
kunjungan neonatus
x. Menjelaskan tentang perubahan
fisiologis pada Bayi Baru Lahir
y. Menanyakan
kepada mahasiswa tentang perubahan fisiologis pada Bayi Baru Lahir
z. Memberikan
penguatan kepada mahasiswa yang telah menjawab pertanyaan
|
a. Memperhatikan
b. Menjawab
pertanyaan
c. Memperhatikan
d. Memperhatikan
e. Memperhatikan
f. Menjawab
pertanyaan
g. Memperhatikan
h. Memperhatikan
i. Memperhatikan
j. Memperhatikan
k. Menjawab
pertanyaan
l. Memperhatikan
m. Memperhatikan
n. Memperhatikan
o. Memperhatikan
p. Menjawab
pertanyaan
q. Memperhatikan
r.
Memperhatikan
s. Memperhatikan
t. Menjawab
pertanyaan
u. Memperhatikan
v.
Memperhatikan
w.
Memperhatikan
x.
Memperhatikan
y.Menjawab
pertanyaan
z. Memperhatikan
|
Ceramah
Tanya jawab
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Tanya jawab
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Tanya jawab
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Tanya jawab
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Tanya jawab
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Tanya jawab
Ceramah
|
Laptop
|
Post-
Conference
|
15 menit
|
a. Mengevaluasi
proses pembelajaran hari ini
b. Membuat kesimpulan tentang materi yang telah
disampaikan
c. Mengadakan kontrak pertemuan akan datang
d. Menutup
pertemuan / mengucapkan salam
|
a. Merespon
dan bertanya
b. Memperhatikan
c. Memperhatikan
d. Menjawab
salam
|
Tanya jawab
Ceramah
Ceramah
|
Lisan
|
E. Evaluasi Penilaian
1.
Jenis
Evaluasi : Pertanyaan
2.
Bentuk
Evaluasi : Tes
tertulis dan lisan
3.
Alat
Evaluasi : Soal
tes (terlampir)
F.
Daftar
Pustaka
a. APN.
(2008) Jakarta: JNPK-KR
b. Depkes
RI. (2010) Buku Asuhan Persalinan Normal.
Jakarta: Jaringan Nasional Pelatihan Klinik- Kesehatan Reproduksi Departemen
Kesehatan Republik Indonesia
c. Nanny
Vivian Lia Dewi, S.ST. (2010) Asuhan
Neonatus Bayi dan Anak Balita. Yogyakarta: Salemba Medika
Lampiran I
Bayi
Baru Lahir ( BBL )
A. Definisi
dan Tujuan
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada
usia kehamilan 37-42 minggu dan berat badannya 2.500-4.000 gram. (Dewi Lia,
2010)
Bayi baru lahir
adalah bayi yang
baru mengalami proses
kelahiran dari kehamilan
37 minggu sampai 42
minggu dan berat
badan lahir 2500
gram sampai dengan
4000 gram.
Pemeriksaan Bayi Baru Lahir merupakan salah satu hal
yang harus dikerjakan dalam rangkaian pengumpulan data dasar (pengkajian data)
pada bayi baru lahir sebagai dasar dalam menentukan asuhan kebidanan pada bayi
baru lahir. Dalam melakukan pemeriksaan ini sebaiknya bayi dalam keadaan telanjang
di bawah lampu terang, sehingga bayi tidak mudah kehilangan panas.
Tujuan pemeriksaan fisik secara umum pada bayi
adalah menilai keadaan umum bayi, menentukan status adaptasi atau penyesuaian
kehidupan intrauteri ke dalam kehidupan ekstrauteri, dan mencari adanya
kelainan / ketidaknormalan pada bayi baru lahir.
B. Ciri-ciri Bayi Baru Lahir Normal :
1. Lahir aterm antara 37-42 minggu.
2. Berat badan 2.500–4.000 gram.
3. Panjang badan 48–52 cm.
4. Lingkar dada 30–38 cm.
5. Lingkar kepala 33–35 cm.
6. Frekuensi denyut jantung 120–160
x/menit.
7. Pernafasan ± 40-60 x/menit.
8. Kulit kemerah-merahan dan licin
karena jaringan subkutan cukup.
9. Rambut lanugo tidak terlihat dan
rambut kepala biasanya telah sempurna.
10. Kuku agak panjang dan lemas.
11. Nilai APGAR >7.
12. Gerak aktif.
13. Bayi lahir langsung menangis kuat.
14. Genitalia.
a) Pada perempuan kematangan ditandai
dengan vagina dan uretra yang berlubang, serta adanya labia mayora sudah
menutupi labia minora.
b) Pada laki – laki kematangan ditandai
dengan testis yang berada pada skrotum dan penis yang berlubang.
15. Reflek rooting atau mencari puting susu dengan rangsangan taktil pada pipi
dan daerah mulut, sudah terbentuk dengan baik.
16. Reflek morro atau gerakan memeluk bila dikagetkan, sudah baik.
17. Reflek graping atau menggenggan, sudah baik.
18. Eliminasi baik, yang ditandai dengan
keluarnya mekonium dalam 24 jam pertama, dan berwarna hitam kecoklatan.
19. Secara neurologik. Bayi yang
dilahirkan mempunyai sejumlah refleks. Hal ini merupakan dasar bagi bayinya
untuk mengadakan reaksi dan tindakan aktif. Refleks pada bayi diantaranya
sebagai berikut :
a) Rooting
(membuka mulut).
b) Sucking
(menghisap).
c) Swalling
(menelan).
d) Graping
(mengenggam).
e) Tonik
neck (mengangkat
leher).
f) Morro
(terkejut).
g) Walking
(melangkah).
h) Babinsky.
C. Penilaian Bayi Baru Lahir (BBL)
1.
Apakah
bayi cukup bulan?
2.
Apakah
air ketuban jernih, tidak bercampur mekonium?
3.
Apakah
bayi menangis atau bernafas?
4.
Apakah
tonus otot bayi baik?
Jika
bayi tidak cukup bulan dan atau air ketuban bercampur mekonium dan atau tidak
menangis atau tidak bernafas atau megap-megap dan atau tonus otot tidak baik,
lakukan langkah resusitasi.
D.
Tahapan Bayi Baru Lahir
1. Tahap
I, terjadi segera setelah lahir, selama menit-menit pertama kelahiran. Pada
tahap ini digunakan sistem scoring apgar untuk
fisik.
2. Tahap
II, disebut tahap transisional reaktivitas. Pada tahap ini dilakukan pengkajian
selama 24 jam pertama terhadap adanya perubahan perilaku.
3. Tahap
III, disebut tahap periodic
pengkajian dilakukan setelah 24 jam pertama yang meliputi pemeriksaan seluruh
tubuh.
E.
Asuhan Kebidanan pada BBL Normal
1. Membersihkan jalan nafas
a) Letakan bayi
pada posisi terlentang di tempat yang keras dan hangat.
b) Gulung sepotong
kain dan letakkan di bawah bahu sehingga leher bayi lebih lurus dan kepala tidak
menekuk. Posisi kepala diatur lurus sedikit tengadah kebelakang.
c) Bersihkan
hidung, rongga mulut dan tenggorokan bayi dengan jari tangan yang dibungkus
kasa steril.
d) Tepuk kedua
telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok kulit bayi dengan kain kering
dan kasar. Dengan rangsangan ini biasanya bayi segera menangis.
2. Memotong dan merawat tali pusat.
a) Tali pusat
dipotong 5 cm dari dinding perut bayi dengan gunting steril dan diikat dengan
pengikat steril.
b) Merawat tali
pusat yaitu Cuci tangan dengan sabun dan air bersih, bersihkan dengan lembut
kulit disekitar tali pusat dengan kapas basah, kemudian bungkus dengan
longgar/tidak terlalu rapat dengan kasa steril/bersih, popok atau celana bayi
diikat di bawah tali pusat.
3. Mempertahankan suhu tubuh bayi.
a) Keringkan
bayi secara seksama
b) Selimuti bayi
dengan selimut atau kain bersih, kering dan hangat
c) Tutup
bagian kepala bayi
d) Anjurkan
ibu untuk memeluk dan menyusukan bayi
e) Tunggu minimal enam jam setelah lahir untuk
memandikan bayi (lebih lama jika bayi mengalami asfiksia atau hipotermi). (APN, 2008)
Di
bawah ini, beberapa hal berkaitan dalam menjaga suhu tubuh bayi, yaitu
mekanisme kehilangan panas pada bayi, adalah sebagai berikut :
1) Evaporasi adalah kehilangan panas
melalui penguapan air pada kulit bayi
yang basah.
2) Konduksi adalah kehilangan panas
melalui benda-benda padat yang berkontak dengan kulit bayi.
3) Konveksi adalah
pendinginan melalui aliran udara di sekitar bayi.
4) Radiasi adalah
kehilangan panas melalui benda padat dekat bayi yang tidak berkontak secara
langsung dengan kulit bayi.
4. Memberikan obat tetes / salep mata
Memberikan
obat tetes mata (larutan perak nitrat atau neosporin) atau salep mata
(eritromysin 0,5% atau tetrasiklin 1%) dalam 1 jam pertama setelah bayi lahir.
5. Pemantauan pada Bayi Baru Lahir
a)
Suhu
badan dan lingkungan.
b)
Tanda-tanda
Vital, antara lain :
1) Pada pernapasan normal, perut dan
dada bergerak hamper bersamaan tanpa adanya retraksi, tanpa terdengar suara
pada waktu inspirasi maupun ekspirasi. Gerakan pernapasan 30-50 kali per menit.
2) Nadi dapat dipantau di semua titik
nadi perifer.
3) Tekanan darah dipantau hanya bila
ada indikasi.
4) Suhu tubuh bayi diukur melalui dubur
atau ketiak, suhu tubuh bayi normal 36,50C sampai 37,50C.
5) Denyut jantung bayi normal Berkisar
antara 100-180x/menit.
c)
Berat
badan.
d) Mandi dan perawatan kulit.
e)
Pakaian.
f)
Perawatan
tali pusat.
F.
Tanda-tanda
bahaya pada Bayi Baru Lahir
1. Pernafasan sulit atau lebih dari 60
kali per menit.
2. Terlalu hangat (>38oC)
atau terlalu dingin (<36oC).
3. Kulit bayi kering (terutama 24 jam
pertama), biru, pucat atau memar.
4. Isapan saat menyusu lemah, rewel,
sering muntah, dan mengantuk berlebihan.
5. Tali pusat merah, bengkak, keluar
cairan, berbau busuk, dan berdarah.
6. Terdapat tanda-tanda infeksi seperti
suhu tubuh meningkat, merah, bengkak, bau busuk, keluar cairan, dan pernafasan
sulit.
7. Tidak BAB dalam 3 hari, tidak BAK
dalam 24 jam, feses lembek atau cair, sering berwarna hijau tua, dan terdapat
lendir atau darah.
8. Menggigil, rewel, lemas, mengantuk,
kejang, tidak bisa tenang, menangis terus-menerus.
G.
Tanda-tanda
bayi sakit
Bayi Baru Lahir (BBL) dinyatakan
sakit apabila mempunyai salah satu atau beberapa tanda-tanda berikut :
1.
Sesak
nafas.
2.
Frekuensi
pernafasan 60 x/menit.
3.
Gerak
retraksi di dada.
4.
Malas
minum.
5.
Panas
atau suhu badan bayi rendah.
6.
Kurang
aktif.
7.
Berat
lahir rendah (1.500-2.500 gram) dengan kesulitan minum.
H.
Periode
kunjungan neonatus
1.
Kunjungan
neonatal ke-1 (KN 1) dilakukan dalam kurun waktu 6-48 jam setelah bayi lahir.
2.
Kunjungan
neonatal ke-2 (KN 2) dilakukan pada kurun waktu hari ke-3 sampai dengan hari
ke-7 setelah bayi lahir.
3.
Kunjungan
neonatal ke-3 (KN 3) dilakukan pada kurun waktu minggu ke-2 setelah kelahiran.
4.
Kunjungan
neonatal ke-4 (KN 4) dilakukan pada kurun waktu minggu ke-6 setelah kelahiran.
(DepKes, 2010)
I.
Perubahan
Fisiologis pada Bayi Baru Lahir
1.
Pernafasan
dan peredaran darah
Pernafasan
pertama pada bayi baru lahir normal pada waktu 30 detik setelah lahir. Pada
menit-menit pertama + 80 kali/menit disertai pernafasan cuping hidung rintihan
berlangsung 10-15 menit. Dengan berkembangannya paru tekanan O2
dalam alveoli meningkat dan CO2 menurun. Hal ini menyebabkan aliran
darah ketubuh meningkat dan foramen ovale menutup. Sirkulasi janin sekarang
berubah menjadi sirkulasi bayi yang hidup di luar badan ibu. Bunyi jantung pada
menit pertama 1-180 kali/menit.
2. Suhu
Pada
saat lahir, bayi berada dalam suhu lebih rendah dari pada berada di dalam
kandungan dan dalam keadaan hypotermi ini dapat mengakibatkan hipoglikemia.
Maka perlu mempertahankan tubuh supaya suhunya berkisar 36-37°C.
3. Kulit
Terdapat
vernik kaseosa yakni lemak putih yang melekat pada kulit bayi baru lahir.
Mungkin bercampur dengan cairan amnion, darah, faeces, mekonium, dibersihkan
dengan kapas steril dan kering atau dengan minyak steril. Sebab vernik kaesosa
merupakan media yang paling baik untuk kuman staphilokokus.
4. Feses
Feses
berbentuk mekonium yang seperti tir hitam, pekat yang telah berada dalam
saluran pencernaan sejak janin 16 minggu, mulai keluar dalam 24 jam pertama
sampai hari 2-3 selanjutnya hari 4-5 berwarna coklat kehijauan, kemudian
kuning, lembek jika minum ASI.
5. Tali pusat
Tali
pusat biasanya lepas dalam 10-14 hari setelah lahir. Perawatan tali pusat
dibungkus dengan kasa steril.
6. Air kencing
Bila
kandung kencing belum kosong pada waktu lahir, air kencing akan keluar dalam
waktu 24 jam. Yang harus dicatat ialah kencing pertama, frekuensi kencing
berikutnya, serta warnanya. Bila bayi tidak kencing atau kencingnya menetes dan
tampak perubahan warna kencing, hal ini harus segera dilaporkan kepada dokter.
7. Asuhan .kebidanan.pada.Bayi.Baru.Lahir (BBL)
a) Jaga kehangatan bayi.
b) Bersihkan jalan nafas (bila perlu).
c) Keringkan dan tetap jaga kehangatan.
d) Potong dan ikat tali pusat tanpa
dibumbuhi apapun, kira-kira 2 menit setelah bayi lahir.
e) Lakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan
cara kontak kulit bayi dengan kulit ibu selama kurang lebih 1 jam.
f) Beri salep mata, diberikan 1 jam
pertama setelah bayi lahir.
g) Berikan suntikan vitamin K1
1 mg intramuscular di paha kiri anterolateral setelah IMD (Inisiasi Menyusu
Dini), diberikan 1 jam pertama setelah bayi baru lahir.
h) Berikan imunisasi hepatitis B 0,5 ml
intramuscular di paha kanan anterolateral, dan diberikan kira-kira 1-2 jam
setelah pemberian vitamin K1. (APN, 2008)
Lampiran
II
Evaluasi
A.
Pertanyaan
1. Jelaskan
pengertian bayi baru lahir?
2. Bagaimana
asuhan kebidanan pada Bayi Baru Lahir normal?
B.
Jawaban
1. Bayi
baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37-42 minggu dan
berat badannya 2.500-4.000 gram. (Dewi Lia, 2010)
2. a.
Membersihkan jalan nafas
1) Letakan bayi
pada posisi terlentang di tempat yang keras dan hangat.
2) Gulung sepotong
kain dan letakkan di bawah bahu sehingga leher bayi lebih lurus dan kepala tidak
menekuk. Posisi kepala diatur lurus sedikit tengadah kebelakang.
3) Bersihkan
hidung, rongga mulut dan tenggorokan bayi dengan jari tangan yang dibungkus
kasa steril.
4) Tepuk kedua
telapak kaki bayi sebaynyak 2-3 kali atau gosok kulit bayi dengan kain kering
dan kasar. Dengan rangsangan ini biasanya bayi segera menangis.
b. Memotong dan merawat tali pusat.
1) Tali pusat
dipotong 5 cm dari dinding perut bayi dengan gunting steril dan diikat dengan
pengikat steril.
2) Merawat tali
pusat yaitu Cuci tangan dengan sabun dan air bersih, bersihkan dengan lembut
kulit disekitar tali pusat dengan kapas basah, kemudian bungkus dengan
longgar/tidak terlalu rapat dengan kasa steril/bersih, popok atau celana bayi
diikat di bawah tali pusat
c. Mempertahankan suhu tubuh bayi.
1) Keringkan bayi secara seksama
2) Selimuti bayi
dengan selimut atau kain bersih, kering dan hangat
3) Tutup bagian
kepala bayi
4) Anjurkan ibu
untuk memeluk dan menyusukan bayi
5) Tunggu minimal enam jam setelah lahir untuk
memandikan bayi (lebih lama jika bayi mengalami asfiksia atau hipotermi). (APN, 2008)
Di
bawah ini, beberapa hal berkaitan dalam menjaga suhu tubuh bayi, yaitu
mekanisme kehilangan panas pada bayi, adalah sebagai berikut :
a) Evaporasi adalah kehilangan panas
melalui penguapan air pada kulit bayi
yang basah.
b) Konduksi adalah kehilangan panas
melalui benda-benda padat yang berkontak dengan kulit bayi.
c) Konveksi adalah pendinginan melalui
aliran udara di sekitar bayi.
d) Radiasi adalah kehilangan panas
melalui benda padat dekat bayi yang tidak berkontak secara langsung dengan
kulit bayi.
d. Memberikan obat tetes / salep mata
Memberikan
obat tetes mata (larutan perak nitrat atau neosporin) atau salep mata
(eritromysin 0,5% atau tetrasiklin 1%) dalam 1 jam pertama setelah bayi lahir.
e. Pemantauan pada Bayi Baru Lahir
1)
Suhu
badan dan lingkungan.
2)
Tanda-tanda
Vital, antara lain :
a) Pada pernapasan normal, perut dan
dada bergerak hamper bersamaan tanpa adanya retraksi, tanpa terdengar suara
pada waktu inspirasi maupun ekspirasi. Gerakan pernapasan 30-50 kali per menit.
b) Nadi dapat dipantau di semua titik
nadi perifer.
c) Tekanan darah dipantau hanya bila
ada indikasi.
d) Suhu tubuh bayi diukur melalui dubur
atau ketiak, suhu tubuh bayi normal 36,50C sampai 37,50C.
e) Denyut jantung bayi normal Berkisar
antara 100-180x/menit.
3)
Berat
badan.
4)
Mandi
dan perawatan kulit.
5)
Pakaian.
6)
Perawatan
tali pusat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar