Kamis, 05 Maret 2015

SAP BAYI BARU LAHIR

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
PRAKTIK KLINIK

Mata Kuliah                : Praktek Klinik Kependidikan (PKK)
Kode Mata Kuliah      : BD. 301              
Beban Studi                : 6 SKS             
Pertemuan                  : II (Kedua)
Tanggal/Waktu           : 09 Februari 2015/60 menit
Tempat Praktek          : BPM Bidan Hj.Ponirah S.ST Keb.
Pembimbing               : Maicy Vidini Rinky

A.  Tujuan Pembelajaran Praktek Klinik
1.      Tujuan Umum
Setelah melakukan pembelajaran ini, mahasiswa diharapkan dapat memberikan penyuluhan tentang Bayi Baru Lahir
2.      Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pembelajaran tentang Bayi Baru Lahir diharapkan mahasiswa mampu :
a.       Menjelaskan tentang pengertian Bayi Baru Lahir
b.      Menjelaskan tentang ciri-ciri Bayi Baru Lahir normal
c.       Mengevaluasi tentang penilaian Bayi Baru Lahir
d.      Menjelaskan tentang tahapan Bayi Baru Lahir
e.       Mengdemonstrasikan tentang asuhan kebidanan pada Bayi Baru Lahir normal
f.       Menjelaskan tentang tanda-tanda bahaya pada Bayi Baru Lahir
g.      Menjelaskan tentang tanda-tanda bayi sakit
h.      Mengdemonstrasikan tentang periode kunjungan neonatus
i.        Menjelaskan tentang perubahan fisiologis pada Bayi Baru Lahir

B.  Pokok Bahasan :
Bayi Baru Lahir

C.  Sub Pokok Bahasan :
1.      Pengertian Bayi Baru Lahir
2.      Ciri-ciri Bayi Baru Lahir Normal
3.      Penilaian Bayi Baru Lahir
4.      Tahapan Bayi Baru Lahir
5.      Asuhan kebidanan pada Bayi Baru Lahir normal
6.      Tanda-tanda bahaya pada Bayi Baru Lahir
7.      Tanda-tanda bayi sakit
8.      Periode kunjungan neonatus
9.      Perubahan fisiologis pada Bayi Baru Lahir

D.  Kegiatan Pembelajaran Praktek Klinik

Tahap
Waktu
Kegiatan
Metode
Media
Pembimbing
Mahasiswa
Pre-Conference
5 menit
a.     Mengucapkan salam
b.    Menjelaskan tujuan pembelajaran
c.    Melakukan apersepsi berkaitan dengan materi Bayi Baru lahir
d.   Memberikan penguatan
a.    Menjawab salam
b.    Memperhatikan

c.    Memperhatikan


d.   Memperhatikan
Ceramah
Lisan
Kegiatan
40 menit
a.     Menjelaskan tentang pengertian Bayi Baru Lahir
b.     Menanyakan kepada mahasiswa tentang pengertian Bayi Baru Lahir
c.     Memberikan penguatan kepada mahasiswa yang telah menjawab pertanyaan
d.    Mengklarifi-kasi jawaban mahasiswa
e.     Menjelaskan tentang ciri-ciri Bayi Baru Lahir normal
f.      Menanyakan kepada mahasiswa tentang ciri-ciri Bayi Baru Lahir normal
g.     Memberikan penguatan kepada mahasiswa yang telah menjawab pertanyaan
h.     Mengklarifi-kasi jawaban mahasiswa
i.       Mengevaluasi tentang penilaian Bayi Baru Lahir
j.       Menjelaskan tentang tahapan Bayi Baru Lahir
k.     Menanyakan kepada mahasiswa tentang tahapan Bayi Baru Lahir
l.       Memberikan penguatan kepada mahasiswa yang telah menjawab pertanyaan
m.   Mengklarifi-kasi jawaban mahasiswa
n.     Mengdemonstrasikan tentang asuhan kebidanan pada Bayi Baru Lahir normal
o.     Menjelaskan tentang tanda-tanda bahaya pada Bayi Baru Lahir
p.     Menanyakan kepada mahasiswa tentang tanda-tanda bahaya pada Bayi Baru Lahir
q.     Memberikan penguatan kepada mahasiswa yang telah menjawab pertanyaan
r.      Mengklarifi-kasi jawaban mahasiswa
s.      Menjelaskan tentang tanda-tanda bayi sakit
t.      Menanyakan kepada mahasiswa tentang tanda-tanda-tanda bayi sakit
u.     Memberikan penguatan kepada mahasiswa yang telah menjawab pertanyaan
v.     Mengklarifi-kasi jawaban mahasiswa
w.   Mengdemonstrasikan tentang periode kunjungan neonatus
x.     Menjelaskan tentang perubahan fisiologis pada Bayi Baru Lahir
y.     Menanyakan kepada mahasiswa tentang perubahan fisiologis pada Bayi Baru Lahir
z.     Memberikan penguatan kepada mahasiswa yang telah menjawab pertanyaan
a.    Memperhatikan


b.    Menjawab pertanyaan


c.    Memperhatikan



d.   Memperhatikan

e.    Memperhatikan


f.     Menjawab pertanyaan


g.    Memperhatikan



h.    Memperhatikan

i.      Memperhatikan


j.      Memperhatikan

k.    Menjawab pertanyaan

l.      Memperhatikan




m.  Memperhatikan

n.    Memperhatikan



o.     Memperhatikan


p.    Menjawab pertanyaan


q.    Memperhatikan



r.     Memperhatikan


s.     Memperhatikan

t.     Menjawab pertanyaan


u.    Memperhatikan

  
v.    Memperhatikan
  

w.  Memperhatikan



x.    Memperhatikan




y.Menjawab pertanyaan


z.     Memperhatikan
Ceramah


Tanya jawab


Ceramah



Ceramah

Ceramah


Tanya jawab


Ceramah



Ceramah

Ceramah


Ceramah

Tanya jawab

Ceramah



Ceramah

Ceramah



Ceramah


Tanya jawab


Ceramah



Ceramah

Ceramah

Tanya jawab


Ceramah



Ceramah

Ceramah


Ceramah



Tanya jawab


Ceramah
Laptop
Post- Conference
15 menit
a.    Mengevaluasi proses pembelajaran hari ini
b.    Membuat kesimpulan tentang materi yang telah disampaikan
c.    Mengadakan kontrak pertemuan akan datang
d.   Menutup pertemuan / mengucapkan salam
a.    Merespon dan bertanya
b.    Memperhatikan


c.    Memperhatikan

d.   Menjawab salam
Tanya jawab
Ceramah


Ceramah

Lisan

E.  Evaluasi Penilaian
1.      Jenis Evaluasi             : Pertanyaan
2.      Bentuk Evaluasi         : Tes tertulis dan lisan
3.      Alat Evaluasi               : Soal tes (terlampir)

F.   Daftar Pustaka
a.       APN. (2008) Jakarta: JNPK-KR
b.      Depkes RI. (2010) Buku Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: Jaringan Nasional Pelatihan Klinik- Kesehatan Reproduksi Departemen Kesehatan Republik Indonesia
c.       Nanny Vivian Lia Dewi, S.ST. (2010) Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Yogyakarta: Salemba Medika
                                                                             
Lampiran I
Bayi Baru Lahir ( BBL )
A.    Definisi dan Tujuan
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37-42 minggu dan berat badannya 2.500-4.000 gram. (Dewi Lia, 2010)
Bayi  baru  lahir  adalah  bayi  yang  baru  mengalami  proses  kelahiran  dari  kehamilan  37  minggu sampai  42  minggu  dan  berat  badan  lahir  2500  gram  sampai  dengan  4000  gram.
Pemeriksaan Bayi Baru Lahir merupakan salah satu hal yang harus dikerjakan dalam rangkaian pengumpulan data dasar (pengkajian data) pada bayi baru lahir sebagai dasar dalam menentukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir. Dalam melakukan pemeriksaan ini sebaiknya bayi dalam keadaan telanjang di bawah lampu terang, sehingga bayi tidak mudah kehilangan panas.
Tujuan pemeriksaan fisik secara umum pada bayi adalah menilai keadaan umum bayi, menentukan status adaptasi atau penyesuaian kehidupan intrauteri ke dalam kehidupan ekstrauteri, dan mencari adanya kelainan / ketidaknormalan pada bayi baru lahir.
                                                                   
B.     Ciri-ciri Bayi Baru Lahir Normal :
1.      Lahir aterm antara 37-42 minggu.
2.      Berat badan 2.500–4.000 gram.
3.      Panjang badan 48–52 cm.
4.      Lingkar dada 30–38 cm.
5.      Lingkar kepala 33–35 cm.
6.      Frekuensi denyut jantung 120–160 x/menit.
7.      Pernafasan ± 40-60 x/menit.
8.      Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup.
9.      Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna.
10.  Kuku agak panjang dan lemas.
11.  Nilai APGAR >7.
12.  Gerak aktif.
13.  Bayi lahir langsung menangis kuat.
14.  Genitalia.
a)      Pada perempuan kematangan ditandai dengan vagina dan uretra yang berlubang, serta adanya labia mayora sudah menutupi labia minora.
b)      Pada laki – laki kematangan ditandai dengan testis yang berada pada skrotum dan penis yang berlubang.
15.  Reflek rooting atau mencari puting susu dengan rangsangan taktil pada pipi dan daerah mulut, sudah terbentuk dengan baik.
16.  Reflek morro atau gerakan memeluk bila dikagetkan, sudah baik.
17.  Reflek graping atau menggenggan, sudah baik.
18.  Eliminasi baik, yang ditandai dengan keluarnya mekonium dalam 24 jam pertama, dan berwarna hitam kecoklatan.
19.  Secara neurologik. Bayi yang dilahirkan mempunyai sejumlah refleks. Hal ini merupakan dasar bagi bayinya untuk mengadakan reaksi dan tindakan aktif. Refleks pada bayi diantaranya sebagai berikut :
a)      Rooting (membuka mulut).
b)      Sucking (menghisap).
c)      Swalling (menelan).
d)     Graping (mengenggam).
e)      Tonik neck (mengangkat leher).
f)       Morro (terkejut).
g)      Walking (melangkah).
h)      Babinsky.
                                                   
C.     Penilaian Bayi Baru Lahir (BBL)
1.      Apakah bayi cukup bulan?
2.      Apakah air ketuban jernih, tidak bercampur mekonium?
3.      Apakah bayi menangis atau bernafas?
4.      Apakah tonus otot bayi baik?
Jika bayi tidak cukup bulan dan atau air ketuban bercampur mekonium dan atau tidak menangis atau tidak bernafas atau megap-megap dan atau tonus otot tidak baik, lakukan langkah resusitasi.
                                      
D.    Tahapan Bayi Baru Lahir
1.      Tahap I, terjadi segera setelah lahir, selama menit-menit pertama kelahiran. Pada tahap ini digunakan sistem scoring apgar untuk fisik.
2.      Tahap II, disebut tahap transisional reaktivitas. Pada tahap ini dilakukan pengkajian selama 24 jam pertama terhadap adanya perubahan perilaku.
3.      Tahap III, disebut tahap periodic pengkajian dilakukan setelah 24 jam pertama yang meliputi pemeriksaan seluruh tubuh.

E.     Asuhan Kebidanan pada BBL Normal
1.      Membersihkan jalan nafas
a)   Letakan bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras dan   hangat.
b)   Gulung sepotong kain dan letakkan di bawah bahu sehingga  leher bayi lebih lurus dan kepala tidak menekuk. Posisi kepala diatur lurus sedikit tengadah kebelakang.
c)   Bersihkan hidung, rongga mulut dan tenggorokan bayi dengan jari tangan yang dibungkus kasa steril.
d)   Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok kulit bayi dengan kain kering dan kasar. Dengan rangsangan ini biasanya bayi segera menangis.
2.      Memotong dan merawat tali pusat.
a)   Tali pusat dipotong 5 cm dari dinding perut bayi dengan gunting steril dan diikat dengan pengikat steril.
b)   Merawat tali pusat yaitu Cuci tangan dengan sabun dan air bersih, bersihkan dengan lembut kulit disekitar tali pusat dengan kapas basah, kemudian bungkus dengan longgar/tidak terlalu rapat dengan kasa steril/bersih, popok atau celana bayi diikat di bawah tali pusat.
3.      Mempertahankan suhu tubuh bayi.
a)   Keringkan bayi secara seksama
b)   Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih, kering dan hangat
c)   Tutup bagian kepala bayi
d)   Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusukan bayi
e)  Tunggu minimal enam jam setelah lahir untuk memandikan bayi (lebih lama jika bayi mengalami asfiksia atau hipotermi). (APN, 2008)
Di bawah ini, beberapa hal berkaitan dalam menjaga suhu tubuh bayi, yaitu mekanisme kehilangan panas pada bayi, adalah sebagai berikut :
1)      Evaporasi adalah kehilangan panas melalui penguapan air   pada kulit bayi yang basah.
2)      Konduksi adalah kehilangan panas melalui benda-benda padat yang berkontak dengan kulit bayi.
3)   Konveksi adalah pendinginan melalui aliran udara di sekitar bayi.
4)   Radiasi adalah kehilangan panas melalui benda padat dekat bayi yang tidak berkontak secara langsung dengan kulit bayi.
4.      Memberikan obat tetes / salep mata
Memberikan obat tetes mata (larutan perak nitrat atau neosporin) atau salep mata (eritromysin 0,5% atau tetrasiklin 1%) dalam 1 jam pertama setelah bayi lahir.
5.      Pemantauan pada Bayi Baru Lahir
a)        Suhu badan dan lingkungan.
b)        Tanda-tanda Vital, antara lain :
1)   Pada pernapasan normal, perut dan dada bergerak hamper bersamaan tanpa adanya retraksi, tanpa terdengar suara pada waktu inspirasi maupun ekspirasi. Gerakan pernapasan 30-50 kali per menit.
2)   Nadi dapat dipantau di semua titik nadi perifer.
3)   Tekanan darah dipantau hanya bila ada indikasi.
4)   Suhu tubuh bayi diukur melalui dubur atau ketiak, suhu tubuh bayi normal 36,50C sampai 37,50C.
5)   Denyut jantung bayi normal Berkisar antara 100-180x/menit.
c)        Berat badan.
d)       Mandi dan perawatan kulit.
e)        Pakaian.
f)         Perawatan tali pusat.

F.      Tanda-tanda bahaya pada Bayi Baru Lahir
1.      Pernafasan sulit atau lebih dari 60 kali per menit.
2.      Terlalu hangat (>38oC) atau terlalu dingin (<36oC).
3.      Kulit bayi kering (terutama 24 jam pertama), biru, pucat atau memar.
4.      Isapan saat menyusu lemah, rewel, sering muntah, dan mengantuk berlebihan.
5.      Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, berbau busuk, dan berdarah.
6.      Terdapat tanda-tanda infeksi seperti suhu tubuh meningkat, merah, bengkak, bau busuk, keluar cairan, dan pernafasan sulit.
7.      Tidak BAB dalam 3 hari, tidak BAK dalam 24 jam, feses lembek atau cair, sering berwarna hijau tua, dan terdapat lendir atau darah.
8.      Menggigil, rewel, lemas, mengantuk, kejang, tidak bisa tenang, menangis terus-menerus.

G.    Tanda-tanda bayi sakit
Bayi Baru Lahir (BBL) dinyatakan sakit apabila mempunyai salah satu atau beberapa tanda-tanda berikut :
1.         Sesak nafas.
2.         Frekuensi pernafasan 60 x/menit.
3.         Gerak retraksi di dada.
4.         Malas minum.
5.         Panas atau suhu badan bayi rendah.
6.         Kurang aktif.
7.         Berat lahir rendah (1.500-2.500 gram) dengan kesulitan minum.

H.    Periode kunjungan neonatus
1.         Kunjungan neonatal ke-1 (KN 1) dilakukan dalam kurun waktu 6-48 jam setelah bayi lahir.
2.         Kunjungan neonatal ke-2 (KN 2) dilakukan pada kurun waktu hari ke-3 sampai dengan hari ke-7 setelah bayi lahir.
3.         Kunjungan neonatal ke-3 (KN 3) dilakukan pada kurun waktu minggu ke-2 setelah kelahiran.
4.         Kunjungan neonatal ke-4 (KN 4) dilakukan pada kurun waktu minggu ke-6 setelah kelahiran. (DepKes, 2010)

I.       Perubahan Fisiologis pada Bayi Baru Lahir
1.         Pernafasan dan peredaran darah
Pernafasan pertama pada bayi baru lahir normal pada waktu 30 detik setelah lahir. Pada menit-menit pertama + 80 kali/menit disertai pernafasan cuping hidung rintihan berlangsung 10-15 menit. Dengan berkembangannya paru tekanan O2 dalam alveoli meningkat dan CO2 menurun. Hal ini menyebabkan aliran darah ketubuh meningkat dan foramen ovale menutup. Sirkulasi janin sekarang berubah menjadi sirkulasi bayi yang hidup di luar badan ibu. Bunyi jantung pada menit pertama 1-180 kali/menit.
2.      Suhu
Pada saat lahir, bayi berada dalam suhu lebih rendah dari pada berada di dalam kandungan dan dalam keadaan hypotermi ini dapat mengakibatkan hipoglikemia. Maka perlu mempertahankan tubuh supaya suhunya berkisar 36-37°C.
3.      Kulit
Terdapat vernik kaseosa yakni lemak putih yang melekat pada kulit bayi baru lahir. Mungkin bercampur dengan cairan amnion, darah, faeces, mekonium, dibersihkan dengan kapas steril dan kering atau dengan minyak steril. Sebab vernik kaesosa merupakan media yang paling baik untuk kuman staphilokokus.
4.      Feses
Feses berbentuk mekonium yang seperti tir hitam, pekat yang telah berada dalam saluran pencernaan sejak janin 16 minggu, mulai keluar dalam 24 jam pertama sampai hari 2-3 selanjutnya hari 4-5 berwarna coklat kehijauan, kemudian kuning, lembek jika minum ASI.
5.      Tali pusat
Tali pusat biasanya lepas dalam 10-14 hari setelah lahir. Perawatan tali pusat dibungkus dengan kasa steril.
6.      Air kencing
Bila kandung kencing belum kosong pada waktu lahir, air kencing akan keluar dalam waktu 24 jam. Yang harus dicatat ialah kencing pertama, frekuensi kencing berikutnya, serta warnanya. Bila bayi tidak kencing atau kencingnya menetes dan tampak perubahan warna kencing, hal ini harus segera dilaporkan kepada dokter.
7.      Asuhan .kebidanan.pada.Bayi.Baru.Lahir (BBL)
a)   Jaga kehangatan bayi.
b)   Bersihkan jalan nafas (bila perlu).
c)   Keringkan dan tetap jaga kehangatan.
d)  Potong dan ikat tali pusat tanpa dibumbuhi apapun, kira-kira 2 menit setelah bayi lahir.
e)   Lakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan cara kontak kulit bayi dengan kulit ibu selama kurang lebih 1 jam.
f)    Beri salep mata, diberikan 1 jam pertama setelah bayi lahir.
g)   Berikan suntikan vitamin K1 1 mg intramuscular di paha kiri anterolateral setelah IMD (Inisiasi Menyusu Dini), diberikan 1 jam pertama setelah bayi baru lahir.
h)   Berikan imunisasi hepatitis B 0,5 ml intramuscular di paha kanan anterolateral, dan diberikan kira-kira 1-2 jam setelah pemberian vitamin K1. (APN, 2008)

Lampiran II

Evaluasi

A.    Pertanyaan
1.    Jelaskan pengertian bayi baru lahir?
2.    Bagaimana asuhan kebidanan pada Bayi Baru Lahir normal?

B.     Jawaban
1.    Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37-42 minggu dan berat badannya 2.500-4.000 gram. (Dewi Lia, 2010)
2.    a. Membersihkan jalan nafas
1)   Letakan bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras dan   hangat.
2)   Gulung sepotong kain dan letakkan di bawah bahu sehingga  leher bayi lebih lurus dan kepala tidak menekuk. Posisi kepala diatur lurus sedikit tengadah kebelakang.
3)   Bersihkan hidung, rongga mulut dan tenggorokan bayi dengan jari tangan yang dibungkus kasa steril.
4)   Tepuk kedua telapak kaki bayi sebaynyak 2-3 kali atau gosok kulit bayi dengan kain kering dan kasar. Dengan rangsangan ini biasanya bayi segera menangis.
b. Memotong dan merawat tali pusat.
1)   Tali pusat dipotong 5 cm dari dinding perut bayi dengan gunting steril dan diikat dengan pengikat steril.
2)   Merawat tali pusat yaitu Cuci tangan dengan sabun dan air bersih, bersihkan dengan lembut kulit disekitar tali pusat dengan kapas basah, kemudian bungkus dengan longgar/tidak terlalu rapat dengan kasa steril/bersih, popok atau celana bayi diikat di bawah tali pusat 
c. Mempertahankan suhu tubuh bayi.
1)    Keringkan bayi secara seksama
2)   Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih, kering dan hangat
3)   Tutup bagian kepala bayi
4)   Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusukan bayi
5)  Tunggu minimal enam jam setelah lahir untuk memandikan bayi (lebih lama jika bayi mengalami asfiksia atau hipotermi). (APN, 2008)
Di bawah ini, beberapa hal berkaitan dalam menjaga suhu tubuh bayi, yaitu mekanisme kehilangan panas pada bayi, adalah sebagai berikut :
a)    Evaporasi adalah kehilangan panas melalui penguapan air   pada kulit bayi yang basah.
b)   Konduksi adalah kehilangan panas melalui benda-benda padat yang berkontak dengan kulit bayi.
c)    Konveksi adalah pendinginan melalui aliran udara di sekitar bayi.
d)   Radiasi adalah kehilangan panas melalui benda padat dekat bayi yang tidak berkontak secara langsung dengan kulit bayi.
d.   Memberikan obat tetes / salep mata
Memberikan obat tetes mata (larutan perak nitrat atau neosporin) atau salep mata (eritromysin 0,5% atau tetrasiklin 1%) dalam 1 jam pertama setelah bayi lahir.
e.    Pemantauan pada Bayi Baru Lahir
1)        Suhu badan dan lingkungan.
2)        Tanda-tanda Vital, antara lain :
a)    Pada pernapasan normal, perut dan dada bergerak hamper bersamaan tanpa adanya retraksi, tanpa terdengar suara pada waktu inspirasi maupun ekspirasi. Gerakan pernapasan 30-50 kali per menit.
b)   Nadi dapat dipantau di semua titik nadi perifer.
c)    Tekanan darah dipantau hanya bila ada indikasi.
d)   Suhu tubuh bayi diukur melalui dubur atau ketiak, suhu tubuh bayi normal 36,50C sampai 37,50C.
e)    Denyut jantung bayi normal Berkisar antara 100-180x/menit.
3)        Berat badan.
4)        Mandi dan perawatan kulit.
5)        Pakaian.

6)        Perawatan tali pusat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar